Swakriya

Bagian dari seri tentang
Anti-konsumerisme
Teori dan gagasan
  • Afluenza
  • Budaya alternatif
  • Anti-kapitalisme
  • Bangunan otonom
  • Peretasan papan reklame
  • Bioekonomi
  • Ekonomi Buddha
  • Hari Tidak Membeli Apa-apa
  • Konsumsi kolaboratif
  • Kolapsologi
  • Komodifikasi
  • Fetisisme komoditas
  • Umum
  • Komunitas
  • Gangguan pembelian kompulsif
  • Konsumsi mencolok
  • Kapitalisme Konsumen
  • Konsumerisme
  • Keramahan
  • Kritik iklan
  • Kemacetan budaya
  • Degrowth
  • Lakukan sendiri
  • Pergeseran Bawah
  • Hari Overshoot Bumi
  • Ekonomi ekologis
  • Ecovillage
  • Konsumerisme etis
  • Keadilan lingkungan
  • Ekologi politik feminis
  • Freeganisme
  • Ekonomi hadiah
  • Konsumsi hijau
  • Hiperkonsumerisme
  • Makanan lokal
  • Mikrogenerasi
  • Konsumsi berlebih
  • Keusangan yang direncanakan
  • Ekologi politik
  • Pasca-konsumerisme
  • Pasca pertumbuhan
  • Ilmu pasca-normal
  • Hak untuk memperbaiki
  • Pengorganisasian mandiri
  • Hidup sederhana
  • Makanan Lambat
  • Spectacle
  • Ekonomi kondisi mapan
  • Subverting
  • Perilaku konsumen berkelanjutan
  • Konsumsi berkelanjutan
Karya-karya terkenal
  • Walden
  • The Theory of the Leisure Class
  • Brave New World
  • The Affluent Society
  • One-Dimensional Man
  • The Society of the Spectacle (book · film)
  • The Consumer Society: Myths and Structures [fr]
  • Steal This Book
  • Small Is Beautiful
  • To Have or to Be?
  • Future Primitive and Other Essays
  • Fight Club (novel · film)
  • Escape from Affluenza
  • No Logo
  • Profit over People: Neoliberalism
    and Global Order
  • The Cultural Creatives
  • Affluenza: The All-Consuming Epidemic
  • Evasion
  • The Corporation
  • Surplus: Terrorized into Being Consumers
  • So, What's Your Price?
  • What Would Jesus Buy?
Organisasi dan kelompok
  • Adbusters
  • Crass
  • CrimethInc.
  • Deep Green Resistance
  • Democracy Now!
  • Earth Liberation Front
  • Fifth Estate
  • Freecycle
  • Green Anarchy
  • Institute for Social Ecology
  • Monthly Review
  • Rage Against the Machine
  • Reverend Billy
  • The Venus Project
  • The Yes Men
  • 350.org
Tokoh
Gerakan sosial terkait
Lihat pula
  • l
  • b
  • s
Sejumlah alat yang dapat digunakan dalam swakriya

Swakriya (bahasa Inggris: Do it yourself, DIY; dapat disebut pula lakukan sendiri) adalah metode membangun, memodifikasi, atau memperbaiki sesuatu tanpa bantuan seorang ahli atau profesional. Penelitian akademik menggambarkan swakriya sebagai perilaku di mana "seorang individu terlibat bahan baku, semi-baku, dan bagian komponen untuk memproduksi, mengubah, atau menyusun ulang kepemilikan materi, termasuk yang diambil dari lingkungan alam (misalnya, lanskap)". Perilaku swakriya dapat dipicu oleh berbagai dorongan yang sebelumnya dikategorikan sebagai motivasi pasar (manfaat secara ekonomi, kurangnya ketersediaan produk, kurangnya kualitas produk, perlu untuk disesuaikan), dan peningkatan identitas (pengerjaan, pemberdayaan, pencarian masyarakat, keunikan).[1]

Istilah "swakriya" (do-it-yourself) telah dikaitkan dengan konsumen setidaknya sejak 1912 terutama dalam domain perbaikan rumah dan kegiatan pemeliharaan.[2] Istilah tersebut mulai digunakan secara umum pada tahun 1950-an di Amerika Serikat, mengacu pada munculnya kecenderungan setiap orang melakukan perbaikan rumah, berbagai kerajinan kecil, dan proyek-proyek konstruksi secara mandiri baik sebagai kegiatan rekreasi kreatif maupun kegiatan untuk menghemat biaya.

Kemudian, istilah swakriya telah dimaknai secara lebih luas, yang mencakup berbagai keahlian. Swakriya dikaitkan dengan genre musik internasional rock alternatif, punk rock, dan rock indie; jaringan indymedia, stasiun radio ilegal, dan komunitas zine. Dalam konteks ini, swakriya berkaitan dengan gerakan seni dan kriya, dalam hal ini menawarkan alternatif untuk penekanan budaya konsumen modern pada bergantung kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Swakriya juga banyak digunakan dalam dunia militer sebagai cara untuk mengajarkan komandan atau jenis unit lainnya untuk memiliki rasa tanggung jawab, sehingga mereka akan mampu melakukan banyak hal sendiri semata-mata sebagai persiapan untuk masa depan mereka sendiri.[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ Wolf & McQuitty (2011). Understanding the Do-It-Yourself Consumer: DIY Motivation and Outcomes. Academy of Marketing Science Review
  2. ^ Gelber (1997). Do-It-Yourself: Construction, Repairing and Maintaining Domestic Masculinity. American Quarterly. doi:10.1353/aq.1997.0007